Wednesday, November 17, 2010

KU INGIN MEMBUNUH KUPU-KUPU DI PERUTKU

Apakah km pernah mendengar istilah “butterfly on stomach”? Istilah ini digunakan orang-orang untuk mendeskripsikan perasaan mereka saat jatuh cinta. Merasa berdebar-debar sepanjang hari. Kadang merasa geli seperti ada yang menggelitik, yup! seperti ada kupu-kupu didalam perut.


*************

Bulan Maret lalu, aku merasakan lagi perasaan itu. Rasanya indah sekali waktu itu, aku selalu menunggu dengan hati berdebar-debar, menunggu namanya muncul di list friend. Aku menunggu dengan tidak sabar namanya menyala berwarna orange, menunggu balasan atas sapaanku. Aku betah sekali berjam-jam melihat layar kotak penuh deretan kalimat-kalimat darinya.
Kadang bisa seharian kami saling berkirim pesan pendek dihape. Kadang berjam-jam kami berbincang tentang segala hal. Lewat suara, lewat tulisan.
Terkadang mendengar suara tertawanya membuat ku ikut tertawa. Bahkan saat dia hanya diam tanpa tahu harus berbicara apa (karena kami telah berbincang sangat lama) aku merasa dunia pun ikut berhenti berputar.

*************

Sekitar bulan Agustus (bila tak salah), dia mulai menyadari apa yang terjadi padaku. Duniaku berputar mengelilinginya. Aku menjadi bodoh. Aku labil. Aku tidak menjadi diriku sendiri. Aku menggilainya.
Suatu hari di bulan Agustus tersebut, dia menulis “jadilah temanku”. Lama aku terdiam. Lama aku berfikir. Berulang-ulang kubaca kembali kalimat berwarna hitam dilayar. “Apa tidak bisa dicoba?” kataku setelah ku berhasil mengusai diriku. Emoticon cemberut muncul dilayar. “Aku menyukai wanita lain” ujarnya. “Jangan tanya siapa dia. Kau tdk perlu tahu”.
Aku patah hati.

*************

Dan disinilah aku berada. Dalam pesakitanku. Berusaha kembali bangkit. Mengumpulkan pecahan-pecahan hatiku yang jatuh dilantai. Lalu merakitnya kembali menjadi utuh. Namun tampak cacat.
Masih terus menerka-nerka siapakah wanita beruntung itu. Bagaimana wajah wanita itu? Apakah dia lebih baik dariku? Apa yang tidak ku punya namun dimilikinya? Bagaimana mereka bertemu? Mengapa aku tidak pernah melihat kalian bersama?

*************

Kupu-kupu ini masih hidup diperutku. Dia hidup, dan senang mengepakkan sayapnya disaat kulihat nama pria itu dilayar penuh kata ini. Kupu-kupu ini kadang membuat ku sulit bernafas, saat aku merindukan pria itu. Kupu-kupu ini membuatku gelisah saat melihat deretan kata-katanya tertuju pada seseorang yang tidak pernah akan ku ketahui siapakah dia.

*************

Tuhan, ijinkanlah aku membunuh kupu-kupu ini. Tuhan, buatlah kupu-kupu ini merasa kelaparan lalu mati.