biarkan saya sendiri.jgn pedulikan saya
*memandang pisau*
sambil menatap nanar keluar jendela...
kemudian diambillah pisau tersebut...
dengan langkah yang tergopoh-gopoh dia menuju ke kamarnya...
pandangannya tertuju tajam pada nadinya...
sepertinya ada sesuatu yang ingin ia potong...
pandangannya tetap pada nadinya
namun pikirannya lebih terpusat pada hal lain
yaitu seseorang yang ada diujung sana...
berkali-kali dia coba baca pesan yang ada didepannya...
sepertinya tak kunjung bosan dia membacanya...
lalu dia berpikir
lebih baik memotong nadi orang itu
sebelum pikirannya itu selesai, tiba-tiba pikirannya buyar dikarenakan sesosok makhluk yang tiba-tiba memegang pundaknya dari belakang...
dia raba tangan yang memegangnya terasa kasar sekali...
seperti ada bercak merah...
sepertinya tanpa sadar dia telah mengundang seseorang yang telah mendahuluinya...
sesorang yang telah lebih dulu memotong nadinya...
STOOOOOOOOOOPPPP!!!
ah bukan..tiba-tiba dia terbangun...!
dia masih didepan laptopnya...
seprtinya itu cuma mimpi...
antara sadar dan tidak sadar...
SUMPAH JANTUNGKU BERDETAK LBH KENCANG!!!
tapi kemudian pandangannya tertuju kebawah dan...
STOOOOOOOOOOPPPPP!!
bercak merah itu benar-benar ada...
menetes dibeberapa sudut lantai kamarnya...
ah mendin ni cerita aku sempurnain jadi catataan...
TANGGUNG JAWAB!!
AQ TAMBAH GA BISA TIDUR!!
aku off dulu yak...
JAHAAAAAATT
lama-lama tulisan merah yang ia tuliskan di laptopnya perlahan berubah menjadi bintik-bintik merah yang menyebar ke seluruh layat laptopnya...
whahahaaa...
malaha tambah panjagn..
Izzuddin Calm is typing a message.
udah aha...
tunggu pembalasanku
Selamat datang di blog paling ga penting. Jadi dimohon segeralah menutup blog ini sebelum Anda menyesal. Karena blog ini berisi hal-hal yang ga penting dari seseorang yang ga pernah menjadi hal penting dalam hidupnya. Sebelum kepala Anda benar-benar menjadi pening membaca tulisan yang berpusing-pusing. Lakukanlah warning ini..
Saturday, July 24, 2010
Friday, July 16, 2010
Thinking In The Silent
Malam ini tidak berbeda dengan malam malam sebelumnya
Hanya ada suara TV yang berusaha memecah kesunyian kamar ini
Terdengar suara Choki Sitohang yang membantu para selebritis untuk mendapatkan belahan jiwa. Mungkin ini adalah sebuah drama untuk memperoleh rating tinggi. Tapi acara ini lebih menarik daripada sinetron sinetron yang penuh tangis tangis palsu di stasiun sebelah.
Ah, tapi aku perhatianku sedang tidak terpusat pada kotak bersuara dan bergambar itu. Di otak ku sedang memikirkan hal lain. Tanpa sadar airmata ku jatuh memenuhi kedua pipiku. Aku mencoba bernafas, namun semakin ku mencoba mehirup udara disekitarku semakin dada ini sesak. Seketika aku pun berteriak “dada!!mengembanglah”. bahkan hidungku sekarang tidak berfungsi sebagai mana mesti nya. Tersumbat oleh lendir lendir yang muncul entah dari mana. Semakin susahlah aku bernapas
Pikiranku menjadi liar sejadi-jadinya malam ini. Entah apa yang sedang merasukiku. Tapi pikiran ini terus saja menghujamku. Hati ini seperti disayat-sayat.
Samar-samar ku dengar suara seorang teman yang sedang tertawa didepan kamarku. Hmmmm.. pasti dia sedang bahagia. Tentu saja dia bahagia, dia mempunyai teman untuk berbincang. Sedang aku hanya Choky lah yang menemaniku.
Cukup! Aku tidak ingin mendengar dia tertawa lagi. Aku nyalakan musik didalam laptopku. Dengan suara yang paling maksimal. Dan Choki lagi-lagi ku tak hiraukan. Ku lihat dia masih cuap-cuap tanpa suara didalam televisi.
Aku lelah sekali malam ini. Lelah dengan pikiran-pikiranku sendiri. Aku hanya berharap aku tidak kehilangan akal bila terus mengalami hal ini..
Hanya ada suara TV yang berusaha memecah kesunyian kamar ini
Terdengar suara Choki Sitohang yang membantu para selebritis untuk mendapatkan belahan jiwa. Mungkin ini adalah sebuah drama untuk memperoleh rating tinggi. Tapi acara ini lebih menarik daripada sinetron sinetron yang penuh tangis tangis palsu di stasiun sebelah.
Ah, tapi aku perhatianku sedang tidak terpusat pada kotak bersuara dan bergambar itu. Di otak ku sedang memikirkan hal lain. Tanpa sadar airmata ku jatuh memenuhi kedua pipiku. Aku mencoba bernafas, namun semakin ku mencoba mehirup udara disekitarku semakin dada ini sesak. Seketika aku pun berteriak “dada!!mengembanglah”. bahkan hidungku sekarang tidak berfungsi sebagai mana mesti nya. Tersumbat oleh lendir lendir yang muncul entah dari mana. Semakin susahlah aku bernapas
Pikiranku menjadi liar sejadi-jadinya malam ini. Entah apa yang sedang merasukiku. Tapi pikiran ini terus saja menghujamku. Hati ini seperti disayat-sayat.
Samar-samar ku dengar suara seorang teman yang sedang tertawa didepan kamarku. Hmmmm.. pasti dia sedang bahagia. Tentu saja dia bahagia, dia mempunyai teman untuk berbincang. Sedang aku hanya Choky lah yang menemaniku.
Cukup! Aku tidak ingin mendengar dia tertawa lagi. Aku nyalakan musik didalam laptopku. Dengan suara yang paling maksimal. Dan Choki lagi-lagi ku tak hiraukan. Ku lihat dia masih cuap-cuap tanpa suara didalam televisi.
Aku lelah sekali malam ini. Lelah dengan pikiran-pikiranku sendiri. Aku hanya berharap aku tidak kehilangan akal bila terus mengalami hal ini..
Subscribe to:
Posts (Atom)